Fotografi Event Arak Iring Induk Bako
Foto By Batas Photography
Arak Iring Induk Bako
Arak Iring Induk Bako adalah merupakan tradisi arak-arakan mempelai perempuan yang akan melangsungkan pernikahan.
Tradisi ini sudah turun temurun dari nenek moyang terdahulu yang mempunyai nilai-nilai budaya luhur.
Pada zaman modern saat ini sebagian besar masyarakat masih menjunjung tinggi tradisi tersebut khususnya masyarakat Batang Asai.
Induk Bako yang dimaksud disini adalah sanak batino atau
saudara perempuan dari bapak mempelai perempuan yang kita kenal dalam
sebutan Bibik.
Arak Iring Induk Bako dilakukan bertujuan untuk menunjukkan bentuk
rasa kasih sayang kepada keponakan yang akan melangsungkan pernikahan. Terharu, bahagia itulah yang dirasakan oleh pihak keluarga yang mengarak
mempelai perempuan.
Bak kato orang adat ba induk ba ayam ba umpum serai, artinya bahwa
seorang bapak mempelai perempuan mempunyai saudara perempuan atau
sanak batino, dengan kata lain ikatan darah yang tidak terputuskan.
Setelah Arak Iring Induk Bako sampai di halaman rumah, belum di perbolehkan masuk ke dalam rumah dikarenakan masih ada prosesi pantun bejawab di halaman.
Pantun bejawab di halaman ini biasanya dilakukan oleh sanak ipa (sepupu) dari pihak Arak Iring Induk Bako dan dari pihak rumah mempelai perempuan di jawab oleh keluarga dari Ibu atau bisa juga mempelai perempuan.
Pantun bejawab dilaman dari pihak Induk Bako :
Ambik sikin pembelah kelapo
Akhir kata saya ucapkan Assalamu'alaikum warah matullahi wa barakatuh
Dalam perkembangan zaman pada saat sekarang, tradisi ini harus terjaga.
Terimakasih semoga ini bermanfaat dan terimakasih atas waktu dan kunjungan anda.
Dalam prosesi Arak Iring Induk Bako berlangsung, ada salah satu momen
yang sangat menarik, unik menegangkan, bahagia dan bahkan menakutkan
bercampur aduk jadi satu di saat duduk diatas Asang Asung.
Biasanya
yang memikul asang asung ini adalah sepupu (sanak ipa) sebelah bapak lalu
diiringi oleh Arak Iring Induk Bako.
Dalam mengantar dari rumah induk bako
menuju ke rumah orang tua mempelai, Arak Iring Induk Bako membawa
peralatan seperti Induk Paibut, Jamba dan Talam Beras yang
sudah dihiasi dengan sangat indah dan menarik. Inilah salah satu momen yang
jadi tontonan bagi masyarakat setempat.
Setelah Arak Iring Induk Bako sampai di halaman rumah, belum di perbolehkan masuk ke dalam rumah dikarenakan masih ada prosesi pantun bejawab di halaman.
Pantun bejawab di halaman ini biasanya dilakukan oleh sanak ipa (sepupu) dari pihak Arak Iring Induk Bako dan dari pihak rumah mempelai perempuan di jawab oleh keluarga dari Ibu atau bisa juga mempelai perempuan.
Foto By Batas Photography
Pantun bejawab dilaman dari pihak Induk Bako :
Ambik sikin pembelah kelapo
Kelapo dibelah di bawah tanggo
Induk bako miskin dune lah tibo
Mumbang kelapo dijunjung jugo
Layang-layang terbang melayang
Hinggap diranting patah kepak
Hinggap diranting patah kepak
Jangan bilang induk bako dak sayang
Karno miskin sayang dak nampak
Jawaban Pihak keluarga mempelai perempuan :
Duo pantun seiring
Ba umo di bukit papan
Padi masak setangkai duo
Tapisah nyo dengan badan
Budi induk bako idak kan lupo
Pai ka umo mencari paku
Gulai kelapo di hari petang
Lah lamo anak mamak menunggu
Anak induk bako dak kunjung datang
Ba bungo tebu dilaman
Kito baburu sambil memanah
Jangan lamo tegak dilaman
Mari samo-samo masuk ke rumah
Akhir kata saya ucapkan Assalamu'alaikum warah matullahi wa barakatuh
Dalam perkembangan zaman pada saat sekarang, tradisi ini harus terjaga.
Terimakasih semoga ini bermanfaat dan terimakasih atas waktu dan kunjungan anda.
Anda mungkin butuh informasi ini