Fotografi Event Arak Iring Induk Bako

Minggu, Januari 02, 2022 0 Comments A+ a-

Arak Iring Induk Bako
Foto By Batas Photography

Arak Iring Induk Bako



Arak Iring Induk Bako adalah merupakan tradisi arak-arakan mempelai perempuan yang akan melangsungkan pernikahan.

Tradisi ini sudah turun temurun dari nenek moyang terdahulu yang mempunyai nilai-nilai budaya luhur.

Pada zaman modern saat ini sebagian besar masyarakat masih menjunjung tinggi tradisi tersebut khususnya masyarakat Batang Asai.

Induk Bako yang dimaksud disini adalah sanak batino atau saudara perempuan dari bapak mempelai perempuan yang kita kenal dalam sebutan Bibik.

Arak Iring Induk Bako dilakukan bertujuan untuk menunjukkan bentuk rasa kasih sayang kepada keponakan yang akan melangsungkan pernikahan. Terharu, bahagia itulah yang dirasakan oleh pihak keluarga yang mengarak mempelai perempuan.

Bak kato orang adat ba induk ba ayam ba umpum serai, artinya bahwa seorang bapak mempelai perempuan mempunyai saudara perempuan atau sanak batino, dengan kata lain ikatan darah yang tidak terputuskan.


Dalam prosesi Arak Iring Induk Bako berlangsung, ada salah satu momen yang sangat menarik, unik menegangkan, bahagia dan bahkan menakutkan bercampur aduk jadi satu di saat duduk diatas Asang Asung.

Biasanya yang memikul asang asung ini adalah sepupu (sanak ipa) sebelah bapak lalu diiringi oleh Arak Iring Induk Bako.

Dalam mengantar dari rumah induk bako menuju ke rumah orang tua mempelai, Arak Iring Induk Bako membawa peralatan seperti Induk Paibut, Jamba dan Talam Beras yang sudah dihiasi dengan sangat indah dan menarik. Inilah salah satu momen yang jadi tontonan bagi masyarakat setempat.

Setelah Arak Iring Induk Bako sampai di halaman rumah, belum di perbolehkan masuk ke dalam rumah dikarenakan masih ada prosesi pantun bejawab di halaman.

Pantun bejawab di halaman ini biasanya dilakukan oleh sanak ipa (sepupu) dari pihak Arak Iring Induk Bako dan dari pihak rumah mempelai perempuan di jawab oleh keluarga dari Ibu atau bisa juga mempelai perempuan.

Foto By Batas Photography



Pantun bejawab dilaman dari pihak Induk Bako :

Ambik sikin pembelah kelapo
Kelapo dibelah di bawah tanggo
Induk bako miskin dune lah tibo
Mumbang kelapo dijunjung jugo
Layang-layang terbang melayang

Hinggap diranting patah kepak
Jangan bilang induk bako dak sayang
Karno miskin sayang dak nampak


Jawaban Pihak keluarga mempelai perempuan :

Duo pantun seiring
Ba umo di bukit papan
Padi masak setangkai duo
Tapisah nyo dengan badan
Budi induk bako idak kan lupo

Pai ka umo mencari paku
Gulai kelapo di hari petang
Lah lamo anak mamak menunggu
Anak induk bako dak kunjung datang

Ba bungo tebu dilaman
Kito baburu sambil memanah
Jangan lamo tegak dilaman
Mari samo-samo masuk ke rumah

Akhir kata saya ucapkan Assalamu'alaikum warah matullahi wa barakatuh

Dalam perkembangan zaman pada saat sekarang, tradisi ini harus terjaga.
Terimakasih semoga ini bermanfaat dan terimakasih atas waktu dan kunjungan anda.


Anda mungkin butuh informasi ini